The pandemic caused by Coronavirus Acute Severe Respiratory Syndrome (SARS-CoV-2) originated in Wuhan, China, and then spread rapidly to all countries in the world. The COVID-19 pandemic has shaken the world globally. Melalui hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa wabah COVID-19 belum memenuhi syarat sebagai wabah yang mirip dengan wabah alkitabiah. Kedua, dalam memberikan penghakiman, Allah memisahkan dengan jelas siapa yang akan diselamatkan dan siapa yang akan dihukum, tidak dengan secara ‘membabi-buta’ sehingga atribut keadilan dan kasihnya sangat jelas terlihat dalam peristiwa tulah-tulah tersebut. Apakah benar demikan, COVID-19 adalah wabah yang alkitabiah? Melalui penelitian yang menggunakan pendekatan Analisis-Teologis, penulis menemukan fakta-fakta kebenaran bahwa yang pertama, penghukuman Allah tidaklah bersifat global, melainkan hanya kepada personal atau bangsa yang melakukan dosa khusus dan spesifik. Hal ini merujuk pada peristiwa-peristiwa tulah yang terjadi dalam catatan Kitab Suci yang diyakini memiliki persamaan dengan fenomena pandemi COVID-19. Dengan melihat proses penyebaran dan dampak yang sangat menakutkan ini, tidak heran beberapa orang Kristen mengklaim bahwa COVID-19 ini adalah bentuk penghukuman Allah kepada manusia yang berdosa. Virus yang telah menginfeksi jutaan penduduk dunia ini telah menghasilkan catatan kematian ratusan ribu angka jiwa per Mei 2020. pandemi yang diakibatkan oleh Severe acute respiratory syndrome coronavirus (SARS-CoV-2) berawal dari Wuhan, Tiongkok kemudian menyebar dengan cepat ke hampir semua negara di dunia.
Pandemi COVID-19 telah menggoncang dunia secara global. Yogyakarta: Kanisius, 1989.Covid 19, Wabah, Alkitabiah, Relevankah? Abstract
Malang: Yayasan Penerbit Gandum Mas, 1996. Beyond Cheap Grace: A Call to Radical Disciplehip, Incarnation, and Justice. Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2006. Perjanjian Baru Interlinear Yunani-Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru (PBIK), diterjemahkan oleh Hasan Sutanto. Nashville, Tenessee: Abingdon Press, 2009. Grand Rapids, Michigan: Baker Book, 2009. Strategic Disciple Making: A Practical Tool for Succesful Ministry. Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1999. Developing a Vision for Ministry in the 21st Century. Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 2007. The Disciple-Making Pastor: Leading Others on the Journey of Faith. Surabaya: Literatur Perkantas Jawa Timur, 2012. Dallas Theological Seminary, 2003 2004, S. Grand Rapids, Michigan: Revell, 2010.ĭallas Theological Seminary: Bibliotheca Sacra Volume 160. London: SCM Press, 2001.Ĭoleman, Robert E. Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 2001.īonhoeffer, Dietrich. Christ’s Call to Discipleship (Grandrapids, Michigan: Kregel Publications, 1998.īoice, James Montgomery. As such, calling the disciples intentionally is intended to be carried out continuously by anyone who welcomes the call to be a disciple of Christ.īoice, James Montgomery. That vision was in line with the Great Commission given by His disciples to His ascension to heaven. He communicated the vision clearly so that it could be fully understood by His disciples. Therefore, in calling His disciples, the Lord Jesus also gave a vision of calling.
Calling to be a disciple of Jesus means a call to repentance and forgiveness of sins and to follow Him according to His purpose. Through a study of the Gospels of Matthew, Mark and Luke regarding the calling of disciples, it was found that the Lord Jesus called people intentionally and offered invitations to become His disciples. He began His ministry in this world by calling out the disciples who would be with Him and He taught specifically so that finally they could carry out the command to make disciples of all nations. The Lord Jesus set an example as well as a command in the ministry of making disciples. Pemuridan, Pemanggilan Murid, Sengaja, Murid Khusus, Visi Panggilan Abstract
0 kommentar(er)
